SMK MUHAMMADIYAH 2 BANJARMASIN MEMPERINGATI HUT RI KE 79 TAHUN

Banjarmasin, smkm2bjm.com- Sabtu, (17/08) Seluruh Guru dan karyawan Muhammadiyah 2 Banjarmasin berhadir di lapangan untuk melaksanakan Upacara Bendera memperingati HUT RI Ke 79 Tahun. Hari Besar Kemerdekaan Republik Indonesia yang setiap tahunnya dinantikan, dilaksanakan dan diperingati oleh masyarakat salah satunya adalah SMK Muhammadiyah 2 Banjarmasin bahkan seluruh keluarga Muhammadiyah PCM 4 Banjarmasin berhadir melaksanakan Upacara Bendera meliputi Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Banjarmasin, SMP Muhammadiyah 3 Banjaramsin dan SD Muhammadiyah 8-10 Banjarmasin.

Upacara Pengibaran dilaksanakan jam 07.30 sampai selesai yang dihadiri oleh Seluruh Keluarga Muhammadiyah PCM 4 Banjarmasin, Petugas Pembawa Acara, Pembacaan UUD 1945, Pembawa Pancasila dan Do’a yang bertugas siswa-siswi SMP Muhamadiyah 3 Banjaramsin dan yang menjadi peserta siswa-siswi SMK, SMP dan SD Muhammadiyah 2 Banjarmasin.

SMK Muhammadiyah 2 Banjarmasin Setiap tahunnya bertugas menjadi Pasukan Pengibar Bendera Merah Putih yang di latih oleh Bapak Adi Chandera, S.Pd., Pasukan Paskibra Merupakan Pasukan yang mengibar Bendera Pusaka menjadikan pusat perhatian pada seluruh peserta pada pagi hari ini. Rona Pipi Petugas Upacara Bendera HUT RI membawa mereka dalam bulatan harapan kesuksesan dalam pengibaran bendera HUT RI Ke 79 Tahun di SMK Muhammadiyah 2 Banjarmasin.

“Detik-detik Pengibaran dimulai suara sang danton membawa arah tujuan pasukan ke tempat pengibaran, suara hentakan demi hentakan yang serempak membawa mata terpana pada sang pasukan, rona pipi terpancar dalam setiap raut wajah mereka, tersenyum, tegang namun tetap yakin dan tegas dalam setiap langkahnya, setiap alunan suara kaki paskibra adalah kesatuan,kesamaan, di setiap langkah kaki paskibra adalah ketegasan, harapan dan tujuan, dantonpun memberikan aba-aba pada pembukaan formasi pasukan membentuk harapan pada pengibaran, formasi membentuk dan suara aba-aba pengibar bendera membawa kami dalam penghormatan dalam wujud menghormati, apresiasi para pejuang.”

Man Jadda Wajada